Manfaat Teh Daun Jati Cina

Wednesday, April 13 0 komentar

Keampuhan Teh daun jati cina dalam melangsingkan tubuh sudah sangat terkenal. Hanya dengan meminum teh 2 kali sehari berat badan Anda akan turun 2-3 kg dalam seminggu !!!. Ribuan orang sudah membuktikan khasiat Teh Daun Jati Cina.



"Luar biasa, itu kata yang terucap setelah mencoba selama 1 minggu saja".

Khasiat Teh Daun Jati Cina:
  • Melangsingkan tubuh.
  • Membersihkan darah kotor.
  • Mengurangi kolesterol.
  • Membuang racun tubuh karena mengandung antioksidan tinggi.
  • Mengecilkan perut.
  • Peluntur lemak dalam tubuh bagi penderita Obesitas.
  • Nenek moyang kita dan putri-putri keraton biasa mengkonsumsi untuk menjaga kelangsingan tubuh.
  • Juga berkhasiat sebagai starter metabolisme, sehingga membantu proses sekresi/pembuangan kotoran.
Cara Penyajian:
  • Ambil 1 sendok teh daun jati cina dan masukkan ke dalam gelas.
  • Tuangi dengan air panas.
  • Biarkan larut beberapa menit hingga terlihat warna kecoklatan.
    Kemudian saring dan airnya siap diminum.
  • Bisa juga direbus dengan air 500ml hingga mendidih dan tersisa 250ml.
  • Konsumsi 1x sehari selama seminggu pertama.
  • Setelah satu minggu masa penyesuaian Anda bisa meningkatkan dosis 2x sehari.
  • Untuk hasil yang optimal, kurangi makanan berlemak dan berolah-raga.
Aman:
  • Aman karena tidak mengandung bahan kimia.
  • Bisa dikonsumsi ibu menyusui.
Effect:
  • 2-3 hari pertama akan merasa mulas dan BAB 3xsehari (proses ini disebut proses DETOXINASI -- sering tidaknya BAB tergantung pola makan kita sehari-hari).
  • Tubuh terasa segar, buang air besar lancar, mudah berkeringat, dan kotoran sedikit berminyak, akibat peluruhan lemak dalam tubuh.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi teh daun jati cina yaitu:
  • Apabila anda menderita masalah pencernaan disarankan mengkonsumsi 2 hari sekali saja.
  • Tidak disarankan minum teh daun jati cina apabila sedang haid, alasannya kebanyakan wanita mengalami PMS syndrom dengan perut kembung, otot perut terasa kencang, apabila anda minum teh daun jati cina akan menambah ketidaknyamanan anda dalam masa menstruasi.
  • Apabila anda masih baru atau belum pernah minum teh daun jati cina ini, maka penyeduhannya jangan terlalu kental. Teh diseduh dengan air panas 400ml karena biasanya lemak akan luntur bersama air seni sebelum BAB. Karena reaksi tiap orang berbeda,apabila kurang bereaksi maka penyajiannya teh bisa dikentalkan.
  • Biasanya teh daun jati cina ini bereaksi minimal 7 jam, jadi sebaiknya minumlah sebelum tidur malam hari sehingga pagi hari anda lancar BAB, dan tidak mengganggu kegiatan anda keesokan harinya.
  • Apabila anda mengalami BAB yang berlebihan, sebaiknya hentikan atau kurangi dosis pemakaian.

Manfaat Teh Daun Jati Belanda

0 komentar

Sejak zaman dulu masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di Pulau Jawa, telah mengenal dan memakai air rebusan dawn jati belanda sebagai bahan baku jamu pelangsing tubuh, biasa disebut galian singset (bahasa Jawa). Pengalaman sekaligus bukti empiris inilah yang "ditangkap" perusahaan jamu, sehingga saat ini hampir semua jamu pelangsing selalu mengambil khasiat daun jati belanda. 
Banyak penelitian membuktikan bahwa daun jati bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Belakangan daun jati belanda dipercaya memiliki manfaat lebih dari itu, yakni berpotensi untuk dikembangkan sebagai herba pengontrol kolesterol,pada prinsipnya herba ini sangat aman, tentu saja jika diolah dengan murni dan bersih, tanpa campuran bahan kimia. "Agar lebih yakin, tak ada salahnya coba mengolah dan meramunya sendiri, guna memastikan bebas dari campuran bahan kimia.

Cukup di seduh: 

Meramu daun jati belanda relatif mudah. Daun yang sudah dikeringkan cukup diseduh dengan air panas, seperti halnya membuat teh. Sering juga daun ini dibuat ekstrak atau serbuk.

  1. Peluruh kolesterol
    Ambil beberapa lembar daun jati belanda kering. Seduh dengan air panas secukupnya, seperti membuat teh. Saring sebelum diminum. Agar tidak hambar, tambahkan satu sendok madu atau gula batu.
  2. Pereda diare
    Daun jati belanda kering digiling untuk dijadikan serbuk. Ambil 20 gr serbuk ini dan seduh dengan air panas. Kemudian saring dan minum dua kali sehari. Jika suka, bisa dicampur kencur dan madu secukupnya. Catatan: Orang yang bermasalah dengan ginjal sebaiknya menghindari ramuan ini.
  3. Perut kembung 
    Buah jati belanda (serbuk) 2 sendok teh; Air mendidih 100 ml; Minyak adas (bila perlu) 1 tetes, Diseduh, Diminum 2 kali sehari; pagi; sore; tiap kali diminum 100 ml; diulang selama 7 hari.
  4. Pelangsing
    Ambil tujuh lembar daun jati belanda segar lalu cuci bersih. Tambahkan sepotong rimpang bangle, temulawak, atau kunir putih. Rebus dengan satu setengah gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum.

    Saat meramunya harus bersamaan dengan temulawak atau kunir putih guna mengurangi efek iritasi lambung. Selama mengonsumsi ramuan ini, tetaplah minum banyak air putih.



Manfaat Teh Hijau

0 komentar

Teh Hijau adalah minuman pengulur usia. Studi di Norwegia menunjukkan bahwa mereka yang rajin minum teh minimal secangkir sehari akan dapat menekan angka kematian. Penelitian lainnya dengan subjek manusia usia lanjut (manula) di Belanda menghasilkan temuan bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung menurun seiring dengan kebiasaan minum teh.

Hal ini juga telah dibuktikan sendiri pada masyarakat China yang memiliki usia lebih dari 100 tahun. 'Di Indonesia usia 50 tahun meninggal dianggap biasa. Apalagi meninggalnya karena penyakit degeneratif. Teh merupakan salah satu cara untuk mencegah penyakit degenaratif.

Sejarah bangsa Cina menyebutkan teh hijau (camelia sinensis) mulai digunakan sebagai minuman sejak 2700 tahun sebelum Masehi pada dinasti Kaisar Shen Nung, namun tercatat dalam kamus kuno pada 350 tahun sebelum Masehi. Sekitar 200 tahun sebelum Masehi dalam buku tanaman obat Cina disebutkan daun teh berkhasiat menghilangkan racun dari tubuh.

Di Jepang tradisi minum teh berasal dari Cina sekitar abad ke-6 Masehi. Sejak itu teh hijau mulai dikenal berkhasiat untuk kesehatan dan digunakan awak kapal dalam pelayaran jauh.

Penelitian tentang teh hijau terus dilakukan hingga pada tahun 2004 diketahuilah secara menyeluruh adanya komponen-komponen dalam teh hijau sebagai antioksidan kuat, yaitu yang mampu menangkal serangan radikal bebas yang menyebabkan gangguan degenerasi pada organ-organ manusia, termasuk timbulnya berbagai jenis kanker, di antaranya di esofagus (saluran masuk makanan ke lambung), lambung, pankreas, usus, dubur, kandung kemih, prostat,
bahkan juga paru-paru dan payudara.

Komponen teh yang berkhasiat antioksidan. Dari paling sedikit tujuh komponen ada empat komponen terpenting jenis polyphenol dari kelompok catechin dalam teh yang berperan sebagai antioksidan kuat, yaitu:

1) epigallocatechin-3 gallat (EGCG), 
2) epigallocatechin (EGC),
3) epicatechin-3 gallat (ECG).

EGCG adalah yang paling kuat, 100 kali vitamin C dan 25 kali vitamin E. Polyphenol yang mudah larut dalam air ini termasuk gugusan kelompok flavonoid yang biasanya terdapat dalam buah-buahan, sayuran, kopi, coklat dan anggur. Radikal bebas sendiri terbentuk secara alami dalam tubuh. Molekul ini dapat merusak sel-sel manusia. Orang menduga bahwa molekul inilah salah satu penyebab kanker, termasuk berbagai jenis penyakit lain seperti penyakit jantung dan penuaan.

Kandungan senyawa polifenol yang sangat banyak dalam teh hijau berperan sebagai pelindung terhadap kanker. Polifenol tergolong dalam antioksidan yang sangat ampuh. Senyawa ini akan menetralkan radikal bebas yang menjadi penyebab kanker tersebut.

Fungsi biologis dalam kesehatan Dari berbagai jenis, teh hijau banyak disarankan untuk dikonsumsi karena manfaatnya berlipat. Tak hanya sebagai antioksidan kuat, memerangi penyakit jantung atau mencegah peradangan, namun teh hijau punya "seabrek" manfaat lain yang sebaiknya tidak Anda abaikan.

Di bawah ini diuraikan beberapa penjelasan hasil riset dari fungsi biologis teh hijau:
  1. Aktivitas sebagai antioksidan
    Sifat antioksidan teh hijau mampu melindungi DNA sel-sel dari kerusakan serangan oksidasi radikal bebas sehingga dengan demikian pertumbuhan sel-sel liar atau tumor jinak dapat dicegah.
  2. Manfaat terhadap penyakit kardiovaskular dan kadar kolesterol dalam darah.
    Studi epidemiologis (penelitian penyebab penyakit pada penduduk)menunjukkan bahwa mereka yang minum teh hijau empat cangkir atau lebih tiap hari berisiko lebih kecil untuk terkena aterosklerosis(penyumbatan pembuluh darah) dan penyakit jantung koroner.Teh hijau menurunkan LDL (kolesterol jahat) dan menaikkan HDL (kolesterol baik) serta menurunkan kolesterol serum total dan trigliserida total. Sebaliknya, teh hitam (teh yang sudah diragikan)tidak berpengaruh apa-apa terhadap jumlah kolesterol dalam darah.
  3. Merangsang penurunan berat badan.
    Teh hijau meningkatkan terjadinya pembakaran lemak tubuh dan memegang peranan penting dalam mengontrol komposisi tubuh manusia.
  4. Mencegah bakteri H.Pylori, penyebab sakit perut, meningkatkan mikroflora yang berguna di usus dan mengobati diare.
    H.Pylori adalah bakteri mematikan penyebab gastritis dan penyakit saluran pencernaan lain, termasuk kanker. Komponen teh hijau, khususnya ECGC memberi efek penyembuhan terhadap infeksi H.Pylori ini. Polyphenol dari teh hijau merangsang pertumbuhan bakteri bermanfaat dalam saluran pencernaan antara lain Lactobacillus dan Bifidobacterium yang terbukti meningkatkan imunitas. Di samping itu mengurangi pertumbuhan bakteri patogen seperti Clostridium perfrigens, Clostridium difficle, bahkan juga bakteri Escherichia coli.
  5. Perlindungan Ginjal dari pembentukan racun uremik.
    Ginjal memegang peranan utama dalam mengeluarkan zat-zat yang tak berguna yang dihasilkan oleh metabolisme dalam tubuh. Ginjal mempunyai kemampuan lebih untuk menjaga fungsinya serta untuk meregenerasi organnya. Penumpukan racun-racun uremik dalam ginjal berakibat pada menurunnya fungsi ginjal yang di-tandai oleh gejala uremia atau gagal ginjal. Racun-racun ini di antaranya adalah metilamin, asam guani-dino-sukkinat dan metilguanidin. Metilguanidin yang berasal dari kreatinin adalah penyebab bebagai penyakit seperti anorexia (kurang nafsu makan), ulcer (tukak lambung),neuropati (gangguan sistem saraf) dan anemia (kekurangan darah merah). Polyphenol dalam teh hijau menekan produksi metilguanidin yang terlihat dari menurunnya kadar serum metilguanidin dalam darah setelah minum teh hijau untuk beberapa waktu. (percobaan berlangsung hingga enam bulan).
  6. Mencegah lubang gigi dan penyakit gusi.
    Kedua hal ini disebabkan oleh tumbuh-berkembangnya bakteri mulut. Teh hijau menurunkan secara jelas jumlah bakteri merugikan, termasuk streptococci dalam mulut dan mencegah terjadinya plak(karang) gigi. Penyakit gusi terjadi karena peradangan gusi akibat infeksi bakteri Porphyromonas gingivalis. Teh hijau dapat mengurangi bakteri ini secara nyata di lapisan gusi sehingga membuat mulut lebih sehat.
  7. Efek deodorisasi dalam mulut.
    Senyawa belerang yang terbentuk dalam mulut seperti methylmercaptan dan beberapa sulfida sebagai hasil penguraian protein oleh enzim dan bakteri menyebabkan bau mulut (halitosis)sehabis makan. Teh hijau mampu mengurangi secara mencolok gejala halitosis ini.
  8. Memperlambat pemburaman lensa mata dalam proses katarak.
    Katarak diduga timbul akibat terbentuknya oksidan jenis peroksida yang reaktif (antara lain dari radikal bebas) yang menyerang sel-sel lensa sehingga lambat laun menjadi buram. ECGC ternyata mampu menghentikan proses pemburaman ini dengan menekan peningkatan terbentuknya peroksida. Dengan demikian terbukti ECGC dalam teh hijau dapat mencegah atau memperlambat terjadinya katarak.
  9. Efek antiviral dan antimikrobial.
    Virus masuk tubuh manusia lewat kulit, organ seksual, pernafasan dan pencernaan. Virus mengandung DNA atau RNA sendiri sehingga dapat berkembangbiak dengan memanfaatkan sel-sel manusia. Teh hijau ternyata mampu mempengaruhi biosintesa antara virus dengan sel-sel protein manusia ini, sehingga disimpulkan catechin dari teh hijau dapat bermanfaat untuk mencegah atau mengobati berbagai gangguan yang ditimbulkan virus-virus, antara lain virus patogen DNA : adenovirus, herpes, cacar, serta virus RNA: retrovirus (penyebab HIV/AIDS). Beberapa jenis retrovirus dan herpes ini juga bersifat merangsang tumbuhnya kanker. Gejala umum yang ditimbulkan infeksi virus adalah demam, lemas, kurang nafsu makan dan keracunan. Di samping melalui pencegahan sintesa DNA dan RNA di atas, ekstrak teh hijau juga bersifat antiviral terhadap virus-virus influenza, herpes simplex,Coxsackie virus B6 dan polio. Disimpulkan bahwa teh hijau menunjukkan kemampuan melawan"bacterial cytotoxicity" (keracunan dalam sel oleh bakteri) dan kemampuan melawan virus dan bakteri.
  10. Pencegahan Kimiawi (Chemoprevention).
    Kebiasaan makan dan pola hidup yang mengganggu kesehatan seperti makan banyak lemak, bumbu dan asinan yang merangsang dan juga merokok, minum alkohol serta kurang makan sayur dan buah-buahan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan akibat degenerasi. Gangguan ini antara lain hipertensi (darah tinggi), gangguan jantung, stroke dan kanker. Istilah Pencegahan Kimiawi(Chemoprevention) berbeda dengan Pengobatan Kanker karena di sini tujuan utamanya adalah mengurangi risiko kemungkinan terjadinya kanker. Karena itu dalam pola hidup sehat, makanan dan suplemen yang mengandung zat antikarsinogen harus ada dalam makanan sehari-hari.

    Penelitian menunjukkan bahwa minum teh hijau dalam jumlah besar, terutama lebih dari 10 cangkir sehari memberikan manfaat besar bagi kesehatan manusia, termasuk pencegahan kimiawi terhadap kanker, antara lain kanker sistem pencernaan dari esofagus (saluran makanan antara mulut dan lambung) ke lambung, usus dan dubur. Teh hijau juga menekan berkembangnya virus penyebab leukemia dalam darah bahkan ECGC terbukti mampu membunuh sel-sel leukemia yang umum terdapat di Amerika.

    Keuntungan pencegahan kimiawi terhadap kanker dengan teh hijau adalah keamanannya tanpa ada efek samping, murah dan cepat menyiapkannya.
  11. Melindungi kulit terhadap sinar ultra violet.
    Kandungan polyphenol dalam teh hijau mampu mencegah terjadinya kanker dan peradangan di kulit. Jika dioleskan di kulit, ia mampu melindungi kulit dari sinar ultra-violet dan zat-zat yang merangsang terjadinya tumor pada kulit. Manfaat ini juga diperoleh bila teh hijau itu diminum. Pada waktu ini sudah ada krim kulit pelindung terhadap sinar ultra-violet yang mengandung komponen teh hijau yang dinamai epigallo.
  12. Mencegah kerusakan paru-paru oleh tembakau.
    Minum teh hijau mencegah terjadinya tumor dalam paru-paru yang disebabkan oleh kandungan karsinogen dalam tembakau, yaitu berbagai senyawa nitrosamine.
  13. Melindungi hati.
    Sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel-sel, teh hijau meningkatkan aktivitas enzim-enzim pertahanan tubuh superoksid dismutase (SOD), glutathione peroxidase dan katalase yang melindungi hati, paru-paru, kulit, kelenjar susu dan sistem pencernaan. Penelitian lain menunjukkan kemampuan teh hijau memberi perlindungan terhadap penuaan otak.
  14. Melindungi terhadap pankreatitis akut.
    Studi terkontrol terhadap sejumlah besar penduduk di Shanghai menunjukkan berkurangnya risiko kanker usus besar, dubur dan pankreas. Setelah pemberian polyphenol dari teh hijau sebanyak 500 mg/kg berat badan per hari, ternyata terjadi penurunan jumlah mereka yang terkena kanker pankreas .
  15. Menjaga esofagus tetap sehat
    Kanker esofagus berada pada urutan ke sembilan dari kanker yang banyak terjadi di dunia. Sekitar 300.000 kasus baru dilaporkan tiap tahun sedangkan 80% di antaranya terjadi di negara berkembang. Sebagaimana terhadap jenis kanker lain, teh hijau mampu mencegahnya bila diminum secara teratur.
  16. Melindungi lapisan kulit lambung.
    Studi epidemiologis juga menunjukkan bahwa mereka yang minum teh hijau secara teratur berisiko rendah terkena kanker pada lapisan kulit lambungnya. Ini disebabkan karena kemampuan EGCG mencegah terjadinya kanker pada kelenjar di permukaan lambung.
  17. Mencegah tumbuhnya tumor prostat dan payudara.
    Laporan dari beberapa negara di Asia menunjukkan rendahnya kasus kanker prostat dan payudara di daerah yang mempunyai kebiasaan minum teh hijau sehari-hari.
  18. Melindungi daya ingat.
    Teh hijau tampaknya juga menjaga otak tetap 'tajam' dari bahaya kepikunan. Orang dewasa yang minum teh hijau setidaknya dua cangkir sehari tampaknya tidak punya masalah kognitif serius dibanding mereka yang minum teh kurang dari jumlah tersebut. Kenapa? Sekali lagi karena antioksidan dosis tinggi yang terkandung dalam teh yang memerangi radikal bebas yang berpotensi merusak saraf otak seperti yang tampak pada penderita Alzheimer dan Parkinson.
  19. Pembuat awet muda.
    Nah ini yang paling penting semakin muda dan sehat arteri Anda, maka dampaknya Anda juga makin terlihat lebih sehat dan lebih muda. Jadi perangilah plak yang tertimbun di pembuluh darah yang akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tambahkan usia biologis dan energi dengan mengonsumsi teh hijau. Berapa banyak dosis yang harus dikonsumsi? Sekitar 10 ons teh hijau per hari yang akan menghalangi tubuh menyerap lemak yang menyumbat arteri dan kolesterol.
Di samping hal di atas, catechin juga anti-alergik, yaitu mencegah terbentuknya histamin yang merupakan reaksi badan bila terserang alergen yang menyebabkan alergi. Riset membuktikan bahwa secangkir teh hijau mempunyai daya anti-oksidan lebih besar daripada satu porsi brokoli, wortel, bayam atau strawberry.

Kesimpulan: 
Hasil dari berbagai penelitian di Amerika, Eropa dan Asia menunjukkan bahwa teh hijau bermanfaat mengurangi risiko terkena kanker di kulit, sistem pencernaan, paru-paru, prostat, payudara, dan hati serta proses katarak pada mata. Sebagai antioksidan, polyphenol dalam teh hijau melindungi darah dan kolesterol LDL dari serangan radikal bebas yang menyebabkan penyakit kardiovaskular dan stroke. Peranannya pada peningkatan aktivitas enzim-enzim pertahanan yang melawan radikal bebas menyebabkan polyphenol yang dikandungnya memberi sifat anti-virus dan antimikroba serta mencegah timbulnya racun uremic yang menyebabkan gagal ginjal, melawan bakteri-bakteri yang menyerang gusi dan yang menyebabkan pelubangan gigi.

Polyphenol dalam teh hijau mudah terserap ke dalam seluruh bagian tubuh manusia, tidak menimbulkan keracunan dalam jangka panjang karena ambang batas keracunannya tinggi. Angka batas dosis mematikan terhadap tikus adalah antara 3 g/kg untuk tikus betina dan 5 g/kg untuk tikus jantan. Karena itu, apabila minum 10 cangkir teh hijau tiap hari, asupan polyphenolnya bagi manusia hanya sekitar 20 mg/kg berat badan, jauh di bawah ambang batas yang mematikan tersebut. Angka 10 mg/kg berat badan atau 5 cangkir sehari ternyata cukup efektif untuk memberikan perlindungan oleh antioksidannya.

Berbagai penelitian ini mendukung kesimpulan bahwa minum teh hijau secara teratur dapat membantu secara signifikan usaha pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.